Kamu termasuk pribadi yang bangga dengan lemburan kantor dan kerja di weekend? Hati-hati badanmu nanti ngambek dan malah bikin kamu terkapar tak berdaya di kasur rumah atau bahkan di kasur rumah sakit! Kalau sudah begini, yang ada hanyalah penyesalan. Ya kan? Siapa sih orang yang kalau sakit malah happy? Gak ada!
Bukan nakut-nakutin ya, gaes, but seriously, there is this thing called CUTI! Yang pastinya setiap perusahaan berikan untuk karyawannya, sesuai dengan masa kerjanya. Ada cuti tahunan yang sudah saklek, ada cuti tambahan yang bisa saja diberikan sebagai either penghargaan dan/atau pemahaman bahwa setiap diri kita tidak mungkin dipaksakan bekerja / berfungsi terus-menerus tanpa istirahat sehingga penambahan cuti di luar cuti tahunan pun wajar diberikan.
Dan kalau lagi cuti, usahakanlah semampumu untuk tidak kepo or kepikiran dengan pekerjaan yang sedang kamu tinggalkan. Mustahil? Nope! Hal ini bisa dilakukan kalau sebelum kamu cuti, kamu pastikan dulu deadline dan pendingan akan terselesaikan dengan baik dan ada teman yang bisa meneruskan apabila memang dibutuhkan. Kalau tidak ada teman or anak buah, sampaikan pekerjaan tersebut ke supervisor-mu sehingga dia pun tahu apabila memang pekerjaan ini perlu dilanjutkan olehnya sementara waktu.
Kenapa sih perlu cuti? Simply supaya gak cepat meninggal, gaes! Kalian mau apa meninggal di usia produktif atau usia muda (30 tahunan?). Berpikirlah cuti sebagai bagian untuk mengembangkan diri dan/atau mengistirahatkan badan juga pikiran dari pekerjaan. Kalian deserve this tanpa terkecuali! Setelah cuti pun, kalian bisa kembali bekerja dengan kenyamanan dan suasana yang lebih menyenangkan! – tentunya karena kalian sudah re-charge!