Macet dan Lelah

Pulang jam 6:00 PM teng sampe rumah jam 7:36 PM.
14 KM cukup di tempuh selama 1 jam 36 menit.

Daku tahu, dari jarak belum seberapa bahkan waktu tempuh juga belum seberapa apabila dibandingkan dengan mereka yang jarak rumahnya ke kantor juga puluhan KM bahkan mereka perlu berganti transportasi ini dan itu. Despite all of that, mereka tetap setia menjalankan ini setiap harinya.

Dibalik kemacetan dan juga jarak tempuh, ada 1 hal yang menghubungkan kita semua.. Satu hal ini kita saling berbagi setiap hari, yakni lelah. Menurut ku lelah bisa dikategorikan menjadi beberapa, antara lain:
1. Lelah fisik
2. Lelah mental
3. Lelah hati
4. Lelah jiwa
5. Lelah pikiran

Mengetahui lelah yang kita alami melalui panduan beberapa poin di atas, akan lebih menyiapkan kita akan kejadian yang bisa saja terjadi kemudian hari (baca: akumulasi) seperti sakit contohnya, atau bahkan kematian untuk beberapa kasus tertentu.

Solusi atau hal yang bisa dilakukan saat menghadapi lelah itu pun berbeda, antara lain:
1. Tidur yang cukup (6 s/d 8 jam per hari)
2. Berlibur sesuai kemampuan finansial
3. Olahraga yang bersifat mindfulness 
4. Menjaga asupan makan (protein, kalsium, mineral, karbohidrat yg disesuaikan)
5. Bicarakan dengan seseorang ahli yang bisa membantu
6. Beralih ke hobi di weekend dan tidak perlu memikirkan pekerjaan
7. Berlatih meditasi

Lelah bukan hal yang bisa dianggap sepele, mengingat disekeliling kita masih ada pekerja yang stress lalu bunuh diri, atau pekerja yang terkena penyakit jantung lalu meninggal dunia. Dan ada probability kita mengalami kejadian yang sama apabila kita tidak memahami kelelahan yang muncul di diri kita.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s